Profil

Foto saya
Pangkep, Sul-Sel, Indonesia
"Kepada siapa lagi tugas guru akan diberikan, kalau sang guru sendiri sudah merasa TUA,SAKIT,TIDAK BISA,dan LOYO?"...

Minggu, 24 April 2011

Mengapa PTK-ku/mu/nya di Tolak???

Berikut Cuap2 Tentag PTK yg sering bermasalah di hadapan Penilai/Penguji

1.Mengapa banyak PTK belum memenuhi syarat?
Berdasar pengalaman dalam proses penilaian, terdapat hal-hal sebagai berikut...
(a) Tidak sedikit dari PTK yang diajukan, merupakan JIPLAKAN, PTK orang lain yang dinyatakan sebagai karyanya, atau bahkan PTK yang DIBUATKAN oleh orang lain PTK jenis ini umumnya diambil (dijiplak) dari skripsi, tesis atau laporan penelitian orang lain. Indikasi tentang hal tersebut seringkali dapat dengan mudah terdeteksi, misalnya dari data yang tidak konsisten, tulisan yang tidak sama, dan lain-lain. Namun sering juga sangat sulit diketahui, meskipun ada “rasa” yang menyatakan bahwa PTK tersebut bukan karya sendiri (misalnya: PTK itu sangat berbeda kualitasnya dengan PTK yang lain dari guru yang sama, atau sangat akademik, dan lain-lain).PTK jenis ini juga ditandai dari sangat miripnya satu PTK dengan PTK yang lain, baik yang diajukan oleh guru yang bersangkutan, atau oleh guru-guru lain di daerah sekitarnya. Umumnya PTK ini mempunyai kesamaan pada kata pengantar, daftar isi, abstrak, teori, daftar pustaka yang sama baik font, ukuran huruf, kata-demi-kata, kalimat dan lain-lain. Dari pengalaman telah dapat terdeteksi daerah-daerah tertentu yang menggunakan biro jasa pembuatan PTK

(b) Banyak pula PTK yang berisi uraian hal-hal yang terlalu umum. KTI yang tidak berkaitan dengan permasalahan atau kegiatan nyata yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pengembangan profesinya. Mengapa demikian? Karena PTK semacam itulah yang paling mudah ditiru, dipakai kembali oleh orang lain dengan cara mengganti nama penulisnya.Contoh PTK yang berjudul Membangun karakter bangsa melalui kegiatan ekstra kurikuler. PTK ini sama sekali tidak memaparkan hal spesifik yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di sekolah atau kelasnya. Sehingga meskipun PTK berada dalam bidang pendidikan, dan tidak ada yang salah dari apa yang dituliskan, tetapi bagaimana dapat diketahui bahwa PTK tersebut adalah karya guru yang bersangkutan. PTK yang berjudul Peranan perpustakaan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, juga sangat sering dibuat oleh guru.PTK di atas tidak menjelaskan permasalahan spesifik yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab guru. Jadi, meskipun PTKberada dalam bidang pendidikan tetapi (a) apa manfaat PTKtersebut dalam upaya peningkatan profesi guru?, (b) bagaimana dapat diketahui bahwa PTK tersebut adalah karya guru yang bersangkutan?


2. Bagaimana kriteria PTK yang dapat dinilai?
PTK dapat dinilai apabila telah memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan. Di samping memakai berbagai kriteria penulisan karya tulis ilmiah yang umum dipergunakan, terdapat beberapa kriteria dan persyaratan yang khusus yang digunakan untuk menilai PTK dalam pengembangan profesi guru (untuk itu lihat peraturan dan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Diknas, yang berkaitan dengan hal ini). PTK dalam kegiatan pengembangan profesi juga harus memenuhi kriteria “APIK,” yang artinya adalah

a.TIDAK SLI, penelitian harus merupakan karya asli penyusunnya, bukan merupakan plagiat, jiplakan, atau disusun dengan niat dan prosedur yang tidak jujur. Syarat utama karya ilmiah adalah kejujuran. PTK yang tidak “asli “ dapat terlihat antara lain melalui, terdapat bagian-bagian tulisan, atau petunjuk lain yang menunjukkan bahwa PTK itu dirubah di sana-sini dan digunakan sebagai PTK-nya (seperti misalnya: bentuk ketikan yang tidak sama, tempelan nama, terdapat petunjuk adanya lokasi dan subyek yang tidak konsisten, terdapat tanggal pembuatan yang tidak sesuai, terdapat berbagai data yang tidak konsisten, tidak akurat waktu pelaksanaan pembuatan PTK yang kurang masuk akal (misalnya pembuatan PTK yang terlalu banyak dalam kurun waktu tertentu) adanya kesamaan yang sangat mencolok pada isi, format, gaya penulisan dengan KTI yang lain, baik yang dibuat oleh guru yang bersangkutan atau dengan PTK lain dari daerah tertentu (umumnya dengan sampul yang sama, kata pengantar yang sama, teori yang sama, daftar pustaka yang sama, yang berbeda hanya pada subyek mata pelajaran, dan data yang tampak sekedarnya)adanya keTIDAKsamaan yang sangat mencolok pada isi, format, gaya penulisan di anatara PTK yang dibuat oleh seorang guru (misalnya yang satu sangat sederhana, yang satu sangat tebal, sangat akademik setara tesis atau bahkan desertasi) tidak melampirkan dokumen kegiatan guna menunjukkan bahwa PTK tersebut benar-benar dilakukan sendiri, misalnya pada laporan hasil penelitian tidak melampirkan (a) semua instrumen yang digunakan dalam penelitian, terutama lembar pengamatan, b) contoh-contoh hasil kerja dalam pengisian/ pengerjaan instrumen baik oleh guru maupun siswa, (c) dokumen pelaksanaan penelitian yang lain seperti foto-foto kegiatan, daftar hadir, dan lain-lain.

b.TIDAK PERLU, 
permasalahan yang dikaji pada kegiatan pengembangan profesi tentunya harus memang diperlukan, mempunyai manfaat. Bukan hal yang mengada-ada, atau memasalahkan sesuatu yang tidak perlu untuk dipermasalahkan. Contoh dari PTK yang tidak perlu antara lain…masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung berhubungan dengan permasalahan yang berkaitan dengan upaya pengembangan profesi guru di kelasnya (misalnya PTK yang berjudul 
(a) Kemampuan professional guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran, 
(b) Peranan guru dalam melestarikan Pancasila, dan
(c) Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan).
masalah yang ditulis tidak menunjukan adanya kegiatan nyata penulis dalam peningkatan / pengembangan profesinya sebagai guru, permasalahan yang ditulis, sangat mirip dengan KTI yang telah ada sebelumnya, telah jelas jawabannya, kurang jelas manfaatnya dan merupakan hal mengulang-ulang (misalnya PTK yang berjudul: 
(a) Hubungan status orangtua siswa dengan prestasi belajar, 
(b) Korelasi nilai IPA dengan nilai Pendidikan Pancasila, dan 
(c) Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan nilai Bahasa Indonesia.)
Isi tulisan tidak termasuk pada macam PTK yang memenuhi syarat untuk dapat dinilai, misalnya pada PTK yang berjudul 
(a) rela berkorban untuk tanah air, 
(b) sejarah kerajaan Sunda Melinda, 
(c) Agar PEMILU berjalan Jurdil,

c.TIDAK ILMIAH, 
penelitian harus berbentuk, berisi, dan dilakukan sesuai dengan kaidah-kaidah kebenaran ilmiah. Penelitian harus benar, baik teorinya, faktanya maupun analisis yang digunakannya.PTK yang tidak ilmiah antara lain ditandai dengan masalah yang dituliskan berada di luar permasalahan keilmuan khususnya permasalahan pembelajaran spesifik yang berkaitan dengan sekolah atau kelasnya latar belakang masalah tidak jelas sehingga tidak dapat menunjukkan pentingnya hal yang dibahas dan hubungan masalah tersebut dengan upayanya untuk mengembangkan profesinya sebagai guru (misalnya tidak ada fakta spesifik yang berkaitan dengan masalah di sekolah atau kelasnya) rumusan masalah tidak jelas sehingga kurang dapat diketahui apa sebenarnya yang akan diungkapkan pada PTKnya kebenarannya tidak terdukung oleh kebenaran teori, kebenaran fakta dan kebenaran analisisnya landasan teori perlu perluas dan disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas bila PTKnya merupakan laporan hasil penelitian, tampak dari metode penelitian, sampling, data, analisis hasil yang tidak / kurang benar.Bila PTKnya berupa laporan PTK tidak jelas apa, bagaimana dan mengapa kegiatan tindakan yang dilakukan, juga tidak jelas bagaimana peran hasil evaluasi dan refleksi pada penentuan siklus-siklus berikutnya. kesimpulan tidak/belum menjawab permasalahan yang diajukan

d TIDAK KONSISTEN,
penelitian harus disusun sesuai dengan kemampuan penyusunnya. Bila penulisnya seorang guru, maka penelitian haruslah berada pada bidang kelimuan yang sesuai dengan kemampuan guru tersebut. Penelitian di bidang pembelajaran yang semestinya dilakukan guru adalah yang bertujuan dengan upaya peningkatan mutu hasil pembelajaran dari siswanya, di kelas atau di sekolahnya.masalah yang dikaji tidak sesuai dengan tugas si penulis sebagai guru masalah yang dikaji tidak sesuai latar belakang keahlian atau tugas pokok penulisnya masalah yang dikaji tidak berkaitan dengan upaya penulis untuk mengembangkan profesinya sebagai guru (misalnya masalah tersebut tidak mengkaji permasalahan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu siswa di kelasnya yang sesuai dengan bidang tugasnya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar